Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Coretan CHACHUBBYCHA - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel saya ini...

Sekilas Tentang Chachubbycha

Nama saya ELIZA NUR FITRIANA, Saya Bukan Seorang Blogger, Desainer atau Apapun Tapi Saya Hanya Seseorang Yang Ingin Selalu Belajar dan Ingin Tahu Sesuatu Yang Baru... Terimakasih anda telah berada di blog saya ini.. Mampir lagi ya Gan...!

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, September 24, 2011

Bahaya alkohol ternyata lebih besar dari heroin atau kokain, menurut penelitian baru.


Jenis Minuman Beralkohol - Foto: Flickr

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet, sang pakar obat-obatan Profesor David Nutt yang merupakan mantan ketua penasehat obat-obatan pemerintah Inggris, memperkenalkan cara baru untuk mengukur kerusakan akibat (penyalahgunaan) obat yang menilai bahayanya pada tingkat perseorangan maupun bahayanya terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Hasil analisanya menunjukkan bahwa ketika kedua faktor di atas digabungkan, penyalahgunaan alkohol merupakan hal yang paling berbahaya atau merusak, setelah itu baru heroin kemudian kokain.

Makalah tersebut ditulis oleh Profesor Nutt dari Imperial College London, dan Komite Independen Sains mengenai Obat-obatan, Dr. Leslie King yang merupakan Penasehat Ahli Inggris untuk Pusat Monitoring Obat-obatan dan Adiksi Eropa, serta Dr. Lawrence Philips dari London School of Economics and Political Science, seperti yang dilansir oleh Telegraph pada tanggal 1 November 2010.

Penilaian baru tersebut menggunakan sembilan kategori bahaya terhadap diri sendiri dan tujuh kategori bahaya terhadap masyarakat sebagai kesatuan berbagai individu.

Kategori-kategori "bahaya terhadap diri" sendiri meliputi kematian atau mortalitas, kesehatan buruk, penurunan daya pikir, kehilangan pertemanan serta cedera.

Kategori-kategori "bahaya terhadap orang lain" meliputi tindak kriminal, kerusakan lingkungan, konflik keluarga dan penurunan kesatuan komunitas.

Heroin, kokain dan kristal met atau sabu-sabu merupakan obat-obatan yang paling membahayakan bagi perseorangan, sedangkan alkohol, heroin dan kokain paling membahayakan bagi orang lain.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa selain merupakan obat-obatan yang paling berbahaya secara keseluruhan, alkohol hampir tiga kali sama bahayanya dengan kokain atau tembakau.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa alkohol di atas lima kali lipat lebih berbahaya dari mefedron yang sebelumnya dilegalkan di Inggris tapi kemudian dikategorikan sebagai obat-obatan terkontrol kelas B pada bulan April 2010.

Ekstasi yang mendapat perhatian media selama dua dekade terakhir hanya seperdelapan sama bahayanya dengan alkohol dalam analisis baru ini.

Para pakar tersebut menyimpulkan: "Penemuan kami mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan di Inggris dan Belanda yang mengkonfirmasikan bahwa sistem klasifikasi obat-obatan saat ini kecil hubungannya dengan bukti bahayanya."

Mereka juga setuju dengan kesimpulan laporan-laporan pakar sebelumnya yang sangat serius menargetkan bahaya alkohol sebagai strategi kesehatan masyarakat yang sah dan diperlukan.

http://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(10)61462-6/abstract

Kategori Terkait:
Kesehatan
Informasi Terkait:
Gen "Mabuk" Membuat Anda Cepat Mabuk
Informasi - Berita Sains dan Teknologi oleh sainspop
Label: alkoholisme, heroin, kesehatan, kokain, sains

Monday, September 19, 2011

“Slide Jingga”

--------->Cerpen
“Slide Jingga”
(Terinspirasi dari Kisah Nyata Sahabatku)
Oleh: Novanda Alim Setya Nugraha
Model Ilustrasi Cerpen diperankan oleh:
(Dari Kiri ke Kanan) : Andi Saputro, Heiditya Surya Maharani, dan Venny Mahardini.
Fotografer : Hisyam Surachman

Mataku masih sembab, bekas remehan tangisan seharian tadi yang masih membengkas. Aku memang habis menangis seharian. Bukan tanpa sebab aku menangis, aku menangis setelah tahu kenyataan kalau ternyata Hangga seseorang yang sudah kuanggap “boyfriendku” selama 8 bulan membohongi semua kebaikan hidupku. Tanpa disangka dia ternyata menjalin hubungan dekat dengan Dilla sahabatnya dulu di waktu duduk di bangku SD. Mungkin aku bisa dibilang “lebay” atau berlebihan menangis seharian di kamar kosku sendiri, tapi inilah aku dengan segala kekuranganku, aku lebih senang menangis jika mendapat masalah dalam hidupku dan aku pikir menangis adalah penyelesaian bagiku.
Sembari terduduk di kamar kosku ini aku masih sempat mengingat hal-hal terbaik yang telah aklu kumpulkan bersama Hangga. Memang tak baik mengingat Hangga disaat hatiku masih bersedih karena kehilangannya, tapi bagiku Hangga adalah persinggahan dan berkat Tuhan terbaik dalam menemani hidupku sebagai seorang mahasiswi di Yogyakarta. Ya, Yogyakarta adalah tempat keduaku, aku belajar dan mendedikasikan diriku disini demi orang-orang terdekatku yang menginginkanku sukses di kemudian hari. Aku tinggal di sebuah kos di kampung Karangmalang, sebuah pedesaan kecil yang diapit oleh dua kampus besar yaitu UGM dan UNY. Aku suka tempat kos dimana aku tinggal, selain dekat dengan kampusku UGM, di kosku juga dihuni oleh puluhan mahasiswi lainnya yang ramah dan bersahaja, apalagi diantara mereka ada seorang mahasiswi yang juga berasal dari kampung halamanku. Dari tempat kos inilah awal perkenalanku dengan Hangga dimulai, waktu itu aku masih ingat salah satu teman kos yang bernama Sari mengenalkanku pada teman kuliahnya di UPN yang kebetulan mampir dikos untuk meminjam bahan kuliah milik Sari. Waktu itu aku masih ingat waktu pertama kali melihatmu, hmm… Kamu begitu sempurna dengan tubuh tinggi dan semburat senyum yang terpancar dari muka tampanmu… Kaos warna jingga yang diselimuti jaket abu-abu dengan garis merah dipadu jeans biru semakin mengiuatkan sisi maskulinmu, apalagi ditambah semerbak aroma parfum yang membuatku hanyut sesaat mengagumimu dengan segala pesona yang kamu miliki. Satu hal yang aku suka dari kamu adalah bibir merah yang kamu miliki, hmm… Jarang ada seorang pria yang memiliki bibir merah… Sampai-sampai aku mengkhayal bahwa dirimu adalah jelmaan Rezky Aditya yang memang seorang aktor tampan dengan bibir merah khasnya. Waktu itu aku malu-malu saat Sari mengajakku berkenalan denganmu, ada sesuatu yang berdesir diantara diafragma hatiku yang mulai mengatup dan melebar tanda ada sesuatu yang membuatku bahagia.
“Kenalin, namaku Hangga Yanuar Dwiputra. Panggil aja aku Hangga.” Begitulah saat kamu mengajakku berkenalan denganku.
Tanpa ragu aku membalas uluran tangan tanda perkenalanmu dan menjawab:
“Oh ya, kenalin juga, namaku Mahessa Putri Cempaka, panggil saja namaku Essa.”
“Wah, namamu lucu juga, kayak nama tokoh film laga jadul di TV, he…he…”
“Ah kamu bisa aja Hangga.”
Ya begitulah perkenalan singkat kita, namun justru dari perkenalan singkat tersebut kita semakin akrab dengan saling bertukar nomor handphone untuk saling berkirim kabar dan tentunya saling mengaitkan jumputan cerita kita yang terekam dalam kebaikan bersama. Jujur, aku sangat nyaman bersamamu, banyak hal unik dan menarik yang ku dapat darimu. O…ya kita juga punya banyak kesamaan, kita sama-sama suka minum air putih, kita sama-sama suka pantai, dan satu lagi, kita punya warna kesukaan yang sama yaitu warna jingga… Ya jingga…. Bagiku warna jingga adalah warna ketenangan, keakraban, dan kesederhanaan dari sebuah hidup. Waktu itu aku amat percaya dengan mitos yang mengatakan kalau seseorang yang menpunyai banyak kesamaan dengan orang yang dicintainya berarti mereka bisa berjodoh. Sampai masa perkenalan yang begitu akrab akhirnya kita berkeputusan untuk mengawali hubungan yang lebih dekat dari sebuah pertemanan, entahlah apa nama istilah hubungan itu, ada yang bilang “berpacaran” atau bahasa kerennya di jendela profil facebook “in relationship.”
Aku masih ingat dengan jelas kapan , dimana, dan bagaimana awal hubungan kita yang lebih dimulai. Hmmm…. Tepatnya Kamis, 31-Desember-2009 tepat dipenghujung akhir tahun 2009. Aku masih ingat bagaimana kamu waktu itu mengajakku berlibur ke pantai Baron yang berada di bagian selatan daerah Gunung Kidul. Sehabis pulang kuliah pukul 02.30 WIB, kamu langsung menjemputku ke kosku dan mengajakku untuk ikut denganmu menikmati pergantian tahun di pantai tersebut. Dengan motor matic keluaran terbaru itu kamu bawa aku menembus jalan menuju Pantai Baron, jalan khas pegunungan Gunung Kidul yang menanjak, menurun, dan penuh tantangan membuatku takut sejenak, sampai akhirnya kamu menyuruhku untuk berpegangan pada pinggangmu untuk mengurangi rasa takutku itu. Saat aku berpegangan pada pinggangmu kurasakan aroma dan rasa yang berbeda yang menyibak aliran adrenalinku ini. Ya, ada sesuatu yang berdesir naik turun dan membuat jantungku dag dig dug tak karuan, tapi entahlah… Justru dari rasa dag dig dug itu timbullah rasa damai dan nyaman yang bersenggama erat diantara kita. Perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam dari Pusat Kota Yogyakarta menuju Pantai Baron tanpa terasa telah kita lalui, sesampainya disana ku lihat banyak juga orang-orang yang kebanyakan muda-mudi seperti kami yang tentunya mungkin punya tujuan sama seperti kami yaitu menikmati sunset dan suasana pantai di penghujung akhir tahun 2009. Tanpa malu-malu setelah kamu memarkir motormu di tempat yang disediakan, kamu segera menggandeng erat tanganku. Aku yang memang dari awal menyukaimu hanya bisa merem-melek dan menurut saja seperti boneka kecil yang tak punya daya. Rasanya waktu itu kamu memang sengaja membawaku jauh berlari dari keramaian pantai. Aku masih ingat waktu itu kamu membawaku jauh berlari menuju dinding batu karang yang teronggok di bibir pantai sebelah barat. Sampai disana kita segera duduk tersengal-sengal mengambil nafas karena kelelahan setelah berlari. Kita sengaja duduk berselonjor memandang lepas pantai tanpa alas untuk duduk kita. Tanpa dikomandoni kamu segera mengambil kamera pocket Canon yang kamu taruh di tas punggungmu dan segera menyuruhku untuk berfoto dengan berbagai gaya. Agak malu memang aku saat itu, apalagi saat kamu mengajakku untuk berfoto bersama dengan jarak yang amat sangat dekat, malah-malah kamu menempelkan pipimu ke pipiku seolah-olah kita memang dua orang yang telah berhubungan. Habis berfoto kamu mulai mengawali percakapan antara kita sembari menikmati Snack Taro dan dua botol Mizone yang sengaja kamu bawa sebagai bekal perjalanan kita. Dengan mesranya kamu memandang mataku begitu hikmat, dan akupun demikian dengan begitu lekatnya memandang matamu yang begitu bening dan hangat. O…ya, satu hal lagi yang kukagumi darimu, selain kamu memiliki bibir merah yang indah, aku juga menemukan satu bagian karunia Tuhan yang terpasang diatas mata indahmu, ya… aku suka alismu yang tebal dan panjang, Hmmm… Ingin aku memegang walau hanya sedetik dua detik. Tiba-tiba dalam lamunan diriku memandang matamu, kamu memberiku kejutan dengan mengeluarkan bungkusan berwarna jingga dari dalam tasmu.
“Essa, ini buat kamu ya!!” Ucapmu, sambil menyodorkan bungkusan sedang tersebat.
“Ini apa Ngga??” Jawabku sambil menerima bungkusan jingga tersebut.
“Buka aja, semoga kamu suka.” Jawabmu sambil memandang mataku begitu dalam.
Tanpa ragu akupun membuka bungkusan itu, dan tampak sesuatu berwarna jingga menyembul dari dalamnya.
“Ya ampun Ngga, ini kan baju warna jingga yang aku inginkan sejak lama. Kok kamu tahu aku suka baju ini?”
“Ada deh, yang jelas kamu kan suka warna jingga sepertiku.”
Akupun cuma bisa terdiam dan bertanya-tanya, darimana kamu bis atahu kalau aku menginginkan baju jingga yang aku ingin beli di Butik Post Mode dekat Kampus Atmajaya. Tapi tak penting itulah, dan mungkin kamu tahu itu dari Sari yang juga merupakan sahabatku dan sahabatmu. Dan kitapun memulainya dengan percakapan kita kembali.
“Makasih ya Ngga.”
“Sama-sama Sa. Tau nggak, aku tuh nyaman banget bersamamu lho. Kamu tuh punya segalanya. Ya… segalanya.”
“Ah… Masa Ngga.”
“Iya Sa, aku tulus banget lho.”
“Sebenarnya aku juga Ngga. Kamu cowok baik dan menyenangkan. Aku nyaman dekat sama kamu.”
“Sa, untuk itulah, aku pengin kamu jadi pacarku?”
“Pacar?? Pacar??”
“Iya Sa, pacar…”
“Ngga, aku juga sebenarnya juga suka sama kamu, tapi bolehkah aku mengajukan dua syarat sebelum kita jadian.”
“Boleh banget Sa, syarat apa saja itu? Katakan! Selama untuk kebaikan bersama dan tak begitu memberatkanku, kenapa tidak.”
“Baiklah Ngga, syarat yang pertama selama kita berpacaran kita musti menjaga komunikasi dengan baik, kalaupun kita tidak bertemu rutin karena kesibukan masing-masing kita musti rutin berkirim kabar baik melalui telepon atau SMS.”
“Ya, itu tak masalah. Lalu syarat yang terakhir?”
“Selama kita dalam masa hubungan ini, kamu dan aku tidak boleh mengkhianati hubungan kita dengan cara apapun dan jika salah satu dari kita ketahuan berkhianat, otomatis hubungan kita berakhir dengan sendirinya. Kamu maksud kan?”
“Baiklah, aku penuhi dan jaga baik-baik syarat yang kamu ajukan itu.”
“Makasih Ngga kalau kamu mengerti syarat-syaratku itu. Aku mengajukan syarat bukan tanpa sebab, aku mengajukan itu karenma aku tak ingin timbul masalah atau penyesalan di kemudian hari kalau terjadi apa-apa dengan hubungan kita.”
“Iya Sa, aku tahu itu. Berarti sekarang kita resmi jadian dong?”
“Tentu Ngga.”
Ya, begitulah caramu saat kamu memintaku untuk menjadi bagian hidupmu, aku begitu bahagia saat itu. Dari awal jadian inilah kita mulai memahami satu sama lain, kita mulai banyak menyimpan rahasia yang kita miliki masing-masing. Kamu rutin meluangkan waktu luangmu untuk mengajakku pergi berkelana. Kita sering menikmati sore di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, atau mungkin kamu mengajakku menonton latihan basket yang kamu ikuti rutin tiap Rabu sore di GOR UPN kampusmu. Kita juga sering memakai benda-benda berwarna jingga kesukaan kita. Ya, kita sering memadukan baju yang sama saat kita berpergian bersama. Sampai-sampai teman kita memuji gaya kekompakan kita yang semakin penuh warna dan kesamaan. Tapi entahlah, setelah 8 bulan berlalu hal yang tak diinginkanpun terjadi.
…………………………………….(bersambung)………………………………………………...........................

By Elizanurfitria

Lirik Lagu Blink 182 - Adam's Song

C Am Em
i never thought I'd die alone
F C
Laughed the loudest who'd i have known
Am Em
i traced the chord back to the wall
F C
no wonder it was never plugged in at all
Am Em
i took my time i hurried up
F C
i choice was mine i did not think enough
Am Em F C
im to depressed to go on, you'll be sorry Pls im gone chorus: C Am Em
i never conquered rarely CAME
F C
Such better held just 16 days
Am Em
Pls days I'd still feel alive
F C
and couldnt wait to get outside
Am Em
The world was wide too late to try
F C
The tour was over We'd survived
Am Em
i couldnt wait til i got home
F C
to pass the time in my room alone

 C Am Em
i never thought I'd die alone
F C
another 6 months, ill be unknown
Am Em
Things to give all my all my friends,
F C
you'll never set foot in my room again
Am Em
you'll close it off, board it up,
F C
remember the time that i spilled the cup
Am Em
of apple juice in the hall,
F C
please tell mom this is not her fault
chorus2: C Am Em
i never conquered, rarely CAME
F C
Such tomorrow holds better days
Am Em
days when i still feel alive
F C
Pls i cannot wait to get outside
Am Em
The world is wide as time goes by
F C
The tour is over I've survived
Am Em
i cannot wait til i get home
F C
to pass the time in my room alone

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...